Selasa, 17 September 2013

SAYA GAK BUTUH ASURANSI



Banyak orang bilang, "saya sudah punya asuransi, saya belum butuh lg", "saya punya asuransi dibayarin sama kantor, jadi saya ngga perlu lagi"

Hal yang sama yang dikatakan oleh paman teman saya,saat dia bekerja di perusahaan asing di indonesia. sebagai pimpinan yang paling disegani disana, beliau mendapat full dana pengobatan ketika beliau terkena sakit jantung.

Namun setelah beliau selesai operasi, ternyata masalah sesungguhnya baru datang menghampiri.

Beliau kesulitan bekerja, karena kondisi badan yang menurun setelah operasi. Beberapa bulan kemudian, beliau terpaksa resign dari kantornya.

Saat ini income berhenti, sedang beliau masih punya anak dan istri yang perlu dibiayai, anak harus sekolah dan kuliah, biaya rumah tangga harus jalan, cicilan harus dibayar, dan pengobatan panjang setelah operasi menyedot uang terus. sedangkan beliau tidak bisa bekerja lagi, dan penghasilan terhenti.

Akhirnya beliau terpaksa menghabiskan uang tabungan pensiun yang dikumpulkannya selama puluhan tahun bekerja.

Dari cerita ini, kita bisa melihat pentingnya punya asuransi kondisi kritis , bukan hanya asuransi kesehatan hospital benefit . Asuransi kesehatan hanya asuransi lapis pertama disaat sakit.

Namun setelahnya, proses penyembuhan bertahun2, membutuhkan uang yang lebih banyak lagi. begitu pula pengeluaran rutin keluarga yang harus dibayar. Pertannyaannya, uangnya darimana?


Disinilah peranan asuransi lapis ke2, cash insurance , dimana ketika kondisi  kritis terjadi, bisa keluar dana cash keras senilai manfaat yang diambil, yang bisa  didepositokan atau dibelikan ORI dan bunganya dapat digunakan untuk membayar pengobatan menahun, maupun biaya rumah tangga yang tidak tercover oleh asuransi kesehatan.

semoga bermanfaat.